Kamis, 23 Maret 2017

Para Musuh Utama Islam

 
 
Para Musuh Utama Islam

Seseorang pernah bertanya kepada Nabi Muhammad Rosulullah saw. "Siapakah manusia yang menghadapi ujian paling berat?" Lalu beliau menjawab, "Para nabi, kemudian orang-orang yang seperti mereka." (HR. Ibnu Hibban).

Tantangan yang dialami oleh Nabi Muhammad Rosulullah saw dalam mendakwahkan Islam memang sangat luar biasa. Bukan saja dari keluarganya sendiri seperti pamannya yang bernama Abu Lahab, melainkan juga dari berbagai suku Arab yang ada saat itu. Jumlah mereka yang melawannya pun bukan cuma puluhan atau ratusan orang, melainkan hampir dari seluruh kaum kafir Mekah. Dan dari ribuan orang yang memusuhinya, lima orang di antara mereka dapat digolongkan sebagai musuh utama. Hal tersebut dilihat dari peran kelimanya yang sangat luar biasa dalam menentang dan meyerang Rosulullah saw. Mereka adalah: (1) Abdullah bin Ubai; (2)  Abu Jahal Amru bin Hisyam; (3) Abu Lahab, paman Nabi saw sendiri; 4) Al-Walid bin Muqhiroh dan 5) An-Nadhr Al-Harits.

Abu Lahab (Abdul Uzza bin Abdul Mutholib)

Ia termasuk kalangan elit kaum Quraisy yang menentang ajaran Nabi, bahkan yang paling vokal kecamannya. Selain sebagai paman, Abu Lahab juga tetangga dekat Nabi saw. Ialah satu-satunya paman Nabi saw yang memusuhi beliau. Ia juga salah satu tetangga Nabi saw yang jahat selain Uqbah bin Abu Mu`ith. Ke mana pun Nabi pergi Abu Lahab mengikutinya, sambil mengatakan kepada setiap orang yang bicara dengan Nabi. "Janganlah kalian mentaatinya, karena dia pendusta." Bahkan Ummu Jamil, istri Abu Lahab, seringkah mengadu domba antara Nabi dengan orang lain. Ia juga membawa duri untuk perangkap menyakiti Nabi saw. jika beliau keluar pada malam hari. Lebih dari itu ia tak segan-segan menyerang Khodijah.

Ketika kaum kafir Quraisy memboikot Nabi saw. dan para pengikutnya, Abu Tholib, Hamzah, dan Abbas mendampingi beliau, kecuali Abu Lahab. Sewaktu Abul Ash bin Ar-Robi` menikah dengan putri Nabi bernama Zainab Al-Kubro, Abu Lahab merasa iri. Segera saja ia mempengaruhi Bani Hasyim, sehingga Nabi saw bersedia menikahkan kedua putrinya - Ruqoyyah dan Ummu Kultsum dengan anak lelaki Abu Lahab - Utbah dan Utaibah. Pernikahan keduanya itu terjadi sebelum Nabi menjadi Rosul. Dan pada saat kaum Quraisy akan menganiaya Nabi saw., Ummu Jamil turut menyerangnya dengan menceraikan kedua anaknya dari kedua putri Rosulullah saw.

Memang, Abu Lahab tidak ikut bergabung dengan pasukan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badar, karena sakit. Meskipun demikian, ia memberikan dukungan moral tiada hentinya. Dan setelah peperangan dimenangkan oleh Umat Islam, ia merasa terpukul. Tidak lama kemudian meninggal dunia dalam kekafiran.

Kekejian Abu Lahap terhadap Nabi Muhammad Saw.

diungkap dalam Al-Qur`an. "Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan celakalah dia. Tidak berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dan sabut." (QS. 111 /Al Lahab: 1-5) Yang dimaksud tali dan sabut di leher, menggambarkan bahwa dia senantiasa berusaha mencari-cari bahan untuk memfitnah dan memusuhi Nabi I Muhammad saw.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

statcounter

Flag Counter

music

lagu

https://soundcloud.com/blackapple-xian/g-dragon-x-taeyang-good-boy https://soundcloud.com/morvenmundi/taeyang-ringa-linga

song

https://soundcloud.com/morvenmundi/taeyang-ringa-linga
Diberdayakan oleh Blogger.

Unordered List

Purple Halloween Bat

Pages