SEJARAH TENTANG PERKEMBANGAN ISLAM DI JAZIRAH ARAB
Posted by syafii tampu negara muslim 20.57
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah
Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan yang tidak
maju. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada
sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah
adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana
terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang
terpenting adalah Ka'bah.
[sunting] Masa awal
Islam
bermula pada tahun 622 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul
yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Muhammad
dilahirkan di Mekkah pada tanggal 10 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 atau
571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish, dalam kehidupan
suku-suku padang pasir yang suka berperang. Muhammad dilahirkan dalam
keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di
dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah
meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh pamannya
yaitu Abu Talib, dan dilanjutkan oleh kakeknya Abdul Muthalib. Muhammad
kemudian menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara
sederhana.
Ketika
Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan
Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan
ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Ajaran Islam
kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah,
yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada
tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah.
Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar
permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat
menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin
(kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam
setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam
selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan
terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan
diplomasi Muhammad pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat
Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang
sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga
ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan
darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk
agama Islam.
[sunting] Khalifah Rashidin
Khalifah
Rashidin atau "para pemimpin yang baik" diawali dengan kepemimpinan Abu
Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai
kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar
kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku
Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara
dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke
Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak
harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat
Islam.
[sunting] Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah
periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan
ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau
terkadang "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya. Pada periode ini
khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di
kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti
(bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan;
misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani
Utsmaniyyah.
Besarnya
kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan
politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya
tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata
bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu
kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu
pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya
pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya
wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan
yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai
otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan";
misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal,
Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi
kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di
dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan
tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka
bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada
kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke
tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang
secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya
tumbang selepas Perang Dunia I.
[sunting] Demografi
Negara-negara
dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni, merah
dengan dominan syi'ah) (Sumber - CIA World Factbook, 2004).
Saat
ini diperkirakan terdapat antara 900 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim
yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup
di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia
Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar
dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga
dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Tiongkok, Amerika
Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan
Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan
penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai
agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1].
Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka
kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia
dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas
Muslim [2]. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah
menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat
negara Barat.
0 komentar:
Posting Komentar